Yuk, Bangun Komunikasi yang baik dengan Anak
Bismillaah.
Memiliki keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, dengan anak-anak menyejukkan pandangan orangtua merupakan harapan setiap muslim. Tetapi di zaman yang serba modern ini, ikatan keluarga tampaknya bukan hal yang mudah untuk dijalin dengan baik. Kemajuan teknologi tak pelak kadang menimbulkan kerenggangan hubungan antara orangtua dengan anak-anaknya. Oleh karenanya, komunikasi yang baik dan sehat harus senantiasa terjaga sepangjang waktu. Komunikasi adalah salah satu hal yang melatarbelakangi erat atau tidaknya hubungan sebuah keluarga. Anak-anak yang dibesarkan Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang bahagia umumnya akan terbentuk menjadi makhluk sosial yang bertanggung jawab dan lebih percaya diri. Jika Anda masih sulit untuk melakukannya, berikut adalah beberapa tips untuk membangun komunikasi yang efektif dengan anak-anak alaa saya :
1. Be a good listener for your child
Sediakan waktu untuk senantiasa ngobrol ringan sampai berat dengan anak-anak, jangan sampai biarkan media lain yang lebih disukainya untuk berdiskusi ketimbang kita sebagai orangtua. Dengarkan setiap cerita dan jadilah partner ngobrol yang enak bagi anak-anak, dengan begini, anak tak akan sungkan menceritakan detail setiap kejadian yang dialami. Ini sangat penting, apalagi untuk anak yang menginjak masa puber. Tunjukkan rasa penasaran Anda pada apa pun yang mereka ceritakan.
2. Berikan mereka waktu untuk merespon
Anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk memproses dan memahami apa yang Anda katakan. Jadi berikan mereka waktu untuk merespon perkataan Anda.
3. Bijaklah pada Media Sosial
Kita dan anak-anak kita berada pada jaman dimana, bukan kita yang menguasai gadget, tapi gadget yang menguasai. Jadi, pastikan untuk tidak menghindarkan mereka pada gadget tapi ajarkan mereka untuk bijak pada penggunaannya. Yangblebih penting lagi, sikap bijak ini bisa dibiasakan dari para ortu. karena anak itu akan meniru kita.
4. Ngobrollah dengan bahasa mereka.
Terkadang ada orangtua yang menggunakan bahasa tidak pada tempatnya, hal ini akan membuat anak bingung. Jadi, gunakan bahasa yang ringan, yang tidak terkesan hanya menggurui. Jangan membuat anak Anda bingung dengan menunjukkan sikap dan kata-kata yang rumit. Mereka mungkin bisa salah mengartikan perkataan atau gerak tubuh Anda jika itu terlihat rumit.
5. Menghargai prestasi apa pun yang anak dapatkan
Anak kecil sangat gila pujian, setiap kelakuan mereka sebenarnya ingin mencari perhatian kita, maka jangan bully saat ia melakukan kesalahan, lalu berikan pujian kalau perlu hadiah atas setiap pencapaian prestasinya. Ajarkan bahwa semua itu proses, karena ini sangat dibutuhkan saat anak-anak mengalami kegagalan.
6. Komunikasi yang menjadi Motivasi
Anak tidak suka digurui, tapi mereka suka dimotivasi, jadi, buatlah bahasa yang memotivasi, sehingga mereka merasa "aman" saat bercerita pada kita.
7. Menanggapi sesuatu dengan sabar
Sebagian orangtua terbiasa "judging" tanpa kemudian mempersilakan anaknya untuk memberikan penjelasan. Maka biasakan memberi jeda waktu pada diri kita untuk berpikir tentang apa yang ingin anak Anda sampaikan dan respon dengan cara yang lembut dan penuh perhatian. Menanggapi sesuatu dengan sabar adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka.
Komunikasi itu, bisa jadi ekspresi cinta, tapi bisa juga menjadi ekspresi amarah. Komunikasi merupakan cara mengekspresikan perasaan kita.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
Ibnu Hajar menjelaskan, “Ini adalah sebuah ucapan ringkas yang padat makna; semua perkataan bisa berupa kebaikan, keburukan, atau salah satu di antara keduanya. Perkataan baik (boleh jadi) tergolong perkataan yang wajib atau sunnah untuk diucapkan. Karenanya, perkataan itu boleh diungkapkan sesuai dengan isinya. Segala perkataan yang berorientasi kepadanya (kepada hal wajib atau sunnah) termasuk dalam kategori perkataan baik. (Perkataan) yang tidak termasuk dalam kategori tersebut berarti tergolong perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan. Oleh karena itu, orang yang terseret masuk dalam lubangnya (perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan) hendaklah diam.”
Wallahu a'lamu.
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar