31 Maret 2017

Kugapai Cintaku kau Gapai Citamu....

by. Defi Sulistyana


Membiasakan kebiasaan baik, itu perlu energi yang sangat besarm energi ini mengalir untuk mensuplai diri agar tidak malas dan berhenti.
Seperti halnya, satu hari satu postingan ini, saya baru pada tahap 'untul bawang' kalau bahasa orang jawa. Masih amatiran.
Terkadang terbesit dalam hati aah, udahlah.. toh juga di rapel it's ok. aah, aq kan ngejar esensinya mendidik anak, dan aaah aaaah yang lain.
Tapi tidak, sekali lagi tidak. Justru dengan seperti ini, saya sedang ditarbiyah oleh Allah bab konsekwensi dan disiplin. 

Hariini, sedikit melelahkan karena ada sebuah project baru yang memang tidak terencana untuk dilakukan bersama anak, akan tetapi, mau tidak mau, anak tetap ikut andil di dalamnya.
Setelah sekian lama banyak masalah diurusan kantor, akhirnya diputuskan untuk memindahkan kantor ke rumah kami. Untuk efektifitas kerjaan. Dan jadilah kegiatan kami adalah bersih-bersih dan berbenah garasi yang akan di pakai sebagai kantor.
Kk pun tak luput dari tugas, mulai dari ikut menjaga adek saat saya harus berjibaku dengan debu (menyapu dan mengepel), ikut mengangkat teh yang memang dia sendiri yang pingin, dan lain lain.


Calon kantor Baru

Calon kantor baru (garasi kami)

Saat kk ikut mengangkat sisa teh dari gudang lama

Salah satu Mobil Sales kami yang di bawa dari kantor lama


Selepas siang, semua makan dan minum obat, dan Alhamdulillaah sesi berbenah tahap awal selesai. Tapi tahap berikutnya sudah menanti untuk dikerjakan.
Sekarang waktunya merecharge energi dengan istirahat, karena nanti sore sampai malam, bakal banyak lagi agenda maka disempatkan untuk menulis sebelum tidur siang, tentunya saat anak-anak sudah terlelap sih.

Moms, doakan usaha kami, dan share usaha kalian agar kamipun juga ikut mendoakan.

Barokallahu fiikum.

☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲☲

#KelasBunSayIIP
#TantanganFamPro
#IIPSoloRaya
#Harike-10
Karena Kita Saudara..

by. Defi Sulistyana


🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬

Berada di tengah-tengah keluarga, pasti kita akan merasakan kenyamanan yang mendalam, saling bercengkerama, bersenda gurau, saling menasehati dan mengingatkan dalam setiap kebaikan. Saya yakin semuanya menginginkan hal seperti itu. Akan tetapi, tak pelak ada keluarga yang dicoba oleh Allah dengan segambreng ujian yang bisa jadi sayapun tidak kuat menghadapi. Karena Allah sudah berfirman bahwa Allah tidak akan membebani kita diluar batas kemampuan kita.

Misal saya, terlihat gagah dan kuat di luar, tapi saya itu cemen masalah LDRan, maka Allahpun menempatkan saya pada situasi dimana suami tidak bekerja jauh dari saya. Itu tapi hanyalah contoh kecil.

Hidup berkeluarga, bukan hidup hubungan antara suami dan istri saja, akan tetapi istri ke anak, suami ke anak, anak ke anak pula. Jika semua ini seimbang dan sinergis, maka cita cita ingin harmonispun tak sulit di dapat. Hidup berkeluarga membutuhkan hati seluas samodra, iya samodra kehidupan. 
Orang marah dan takit itu, pembuluh darahnya akan naik, lalu detak jantungnya menyepat, itu sebabnya kita dianjurkan oleh rasulullaah untuk murah senyum, bahkan dalam hadits beliau bab marah "laa taghdob, wa lakaljannah"  janganlah engkau marah, maka bagimu surga. 
Tuh kerenkaaan, janji Allah. Surga broooo! 

Keluarga tak melulu yg di dalam rumah, teman dan sahabat yang bertemu dan berpisah karena Allahpun adalah nikmat rejeki "keluarga". Dan saya merasakan keniatan berkeluarga bersama.teman-teman di admin IIP pada khususnya dan grup IIP Solo pada umumnya.

Semakin hari, chemistry kita semakin tampak, dan saya sangat bersyukur Allah menghadirkan kalian untuk memberi warna pada kehidupan saya.

Love you sist....

Waah, introductionnya kepanjangan yaa? xixix sengaja sih, 

Hariini kantor libur dan saya ajak anak silaturahim ke dokter anak (hehe periksa lebih tepatnya). Selepas itu saya juga periksa ke dokter umum 😀✌ dan malamnyaa, giliran ayah yang periksa ke dokter spesialis. asiiik paket kumpliiiiit. 😥😥
Jadi pagi - siang kamipun tak berkreasi, dan siang sampai sore jam setengah 6pm anak-anak tidur pulas.

Hmmmm, waktu efektif yang cuma beberapa menit saja..

Tapi selalu saya syukur.
Alhamdulillah 'alaa kulli hal.

Sekian laporan saya, karena memang hari ini (himgga menjelang sore ) kami tak melakuka kreasi rumah seniri,.

☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉

30 Maret 2017

Tumbang-pun Sudah Menjadi Bagian Dari Rencana Indah Allah

by. Defi Sulistyana

🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫

Memaklumi keberagaman tipe manusia itu berarti kita sedang berusaha adil dalam menilai orang lain, kita berusaha objektif memandang orang lain.

Ini salah satu wujud ketaqwaan kita pada Allah, karena nabipun tak sempurna.. apalagi kita yang jauh dari zaman beliau.. jadi pastilah kita banyak kealphaan. Memahami konsep seperti ini tidak membuat kita mudah 'baper' pada orang lain.

Sama halnya one day one post. Saat ini, mungkin saya masih bersemangat untuk menulis, berusaha istiqomah dalam menuntaskan amanah yang saya pilih (ikut matrikulasi dulu adalah pilihan saya, bukan paksaan). Tapi siapa yang tahu besok atau lusa, apa saya se-semangat ini? apa setiap hari bisa seperti ini? Allah yang Maha Tau, kerja kita hanya doa ikhtiar dan tawakkal.

Dan, benar adanya.. hari ini bisa dibilang saya mulai tumbang. Setelah hampir seminggu marathon diberi ujian sakit? sekarang tiba saatnya giliran saya. Sedari pagi, sudah menyuplai diri dengan mantra-mantra dzikir.. makan bergizi, minum vitamin, tapi lelah tak tertampik.

Semakin senja, semakin menjadi. Padahal, rencana hariini ingin sekali menulis daily project saya. Apalah daya, Allah berkehendak lain. Dan suamipun sudah pasang garda terdepan untuk menyuruh rehat bergadget.

Omigot! 
Bagaimana bisa? batinku, tapi ternyata... memang tidak bisa. haha. Saat suami tidak di rumah, gadget-pun tak jauh-jauhndari tempatku duduk ataupun tiduran.

Hingga akhirnya saya mulai mengalah pada keadaan, berusaha tetap bisa kuat menyiapkan menu untuk teman-teman Halaqah suami (malam ini ketempatan halaqah). Inipun berusaha sekuat tenaga mengumpulkan ide. Iya, memang jadi miskin ide saat badan tak karuan seperti sekarang.

Oke. ayah kasih jatah setengaj jam, setelah itu letak handphone-nya seru ayah. Setelah make a deal, saya-pun merangkai semua ini.

Aah, terlalu lama prologue nya ya...hehe. lebih tepatnya sih curhat kali yaa....

Hariini saya hanya akan menshare weekly programnya aja. Saya share lewat foto, di bawah ini : 

Proyek keluarga "Semyum Terkembang"


Day by Day, pembuatan playland dan tempat belajar.

Hap!!..Sudah mau setengah jam jadi saya mau dada bye bye!

🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫🌫

#KelasBunsayIIP
#IIPSoloRaya
#Day6th
#TantanganFamilyProject

29 Maret 2017

Kala Cinta memguatkanku...

by. Defi Sulistyana


🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝
Malam ini, banyak cerita sahabat yang membuat hati ikut sedih. Beberapa sahabat sedang diuji Allah dengan cobaan anak sakit. Iya, mommies lebih memilih dirinya yang sakit daripada harus melihat buah hatinya berjuang dalam sakitnya.
Hanya bisa ikut Alfatihah bagimu duhai sahabat-sahabatku yang kusayang karena Allahpun juga menyayangi kalian.
Ada yang sedang ditinggal DL oleh suami dan berjibaku dengan dua balita yang sama-sama sakit, ada yang anak-anaknya sakit hingga salah satu masuk RS, ada yang sedang WWL, dan saya pun, alhamdulillaah 'alaa kulli hal, si kk post fever, dilanjut ke si adek ☺⚘

Memang bagi sebagian kita yang tidak bisa mengeja nikmat sakit, musibah ini bisa menjauhkan kita dari kesyukuran pada setiap kesehatan yang kita dapat. Dan bagi yang beriman, maka Allah akan menaikkan derajatnya di sisi-Nya. Bukankah lebih baik populer di langit daripada hanya sekedar populer di bawah langit? ☄☄☄

Salah satu hikmah kenapa kita sangat dianjurkan untuk memilih sahabat, mencari orang-orang yang akan senantiasa mengingatkan kita pentingnya keayukuran pada Robb semesta Alam. Sahabat yang senantiasa menemani kita dalam doa-doanya. Karena bisa jadi kemudahan-kemudahan yang kita peroleh selama ini adalah hasil dari doa sahabat-sahabat kita.

Iya, Cinta karena Allah lah yang telah menguatkanku.. Mereka yang ada saat benar-benar dibutuhkan, walau jaraknya dari ujung timur dan ujung barat Indonesia. Mereka yang mensupport saat terkena masalah. Mereka yang meluruskan saat bimbang merana. Dan mereka pula yang menginspirasi untuk senantiasa meroketkan amalan-amalan.

Terimakasih sahabat-sahabatku, tanpa kalian, aku hanyalah remukan paru goreng. 😅✌ eh salah ding, nek remukan paru goreng mah tetep aja worth it yaaa... haha.

Menutup sejenak chat dan kemudian wudhu serta dilanjut sholat dan berdoa. Selepas itu, mata yang masih terjaga ini menyegerakan untuk membuat tugas. 

Hampir selesai playland Alza, hanya tinggal beberapa sentuhan cantik dari mamaknya, hari ini membeli puzzle angka dan huruf, yang akan disusun di dinding, tapi belum eksekusi, karena maghrib si kk dan adek sudah nyaman dalam mimpinya.

Ada sebuah project baru yaitu merubah garasi kami menjadi gudang barang. Jadi, kamipun hariini sibuk mencari karpet plastik, dan alhamdulillaah sudah terpasang rapih di sana. Tinggal mencari tukang untuk membuat cabinet dan penyekat ruangan. Ini project saya dan suami, karena atas segala permasalah-permasalahan sebelumnya, kami telah memutuskan kantor di pindah ke rumah.

Sesi foto hari ini tidak dilakukan karena keburu gelap. insyaa allah di pembahasan berikutnya akan dicantumkan.

Untuk one day one project kk, hari ini lagi-lagi ia ingin mewarnai, lalu menyusun puzzle masha and the bear. (lagi-lagi tak ada foto) 😥😥😣

Semoga setiap ikhtiar kita membuahkan pahala yang di catat sebagai amal kebaikan.

Aamiin.
Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tatimush shalihat.

🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝🐞🐝

#TantanganFamPro
#KelasBunSayIIP
#IIPSoloraya
#harike-7

28 Maret 2017

📚📚📚 Buku Jendela Ilmu 📚📚📚


🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬

by. Defi Sulistyana

Alhamdulilaaah tak terasa sedikit demi sedikit, playland alza mulai terbentuk, dan semoga bisa istiqomah menemani mereka terus menerus melihat dunia dari buku, serta menemani mereka belajar dalam setiap kegiatan mereka. ☉🌷

Hari ini, kami memulai hari cuman bertiga, holidei yang sepi tanpa ayah, yang sedang ke luar kota. Memasak lalu lanjut menjemur pakaian as usually. Semua kelar sebelum jam setengah delapan. Kk yang tak sabar untuk bisa segera belajarpun hampir tak ingin makan, badannya yang masih hangat tak menyurutkan semangatnya untuk mgulik di playland-nya.
Eits, sarapan dulu, kata saya. Dan kami bertiga menyantap menu sederhana sayur daun ubi plus bandeng goreng. Tak Lama kemudian, kk sudah asik duduk di tempatnya, dan meminta untuk diajarin mewarnai dengan cat air.

Okei. Memulai bab pengenalan warna, juga bab tekstur, karena di awal dia merasa jijik dengan teksturnya yang sedikit lembek. Kk lun berhasil menguasai dirinya dan menjinakkan dirinya yang sedikit jijik dengan tekstur tersebut. Barulah saya mengeluarkan kuas dan kerta mewarnai.

Mewarnai dengan cat air juga mengajarinya bertanggungjawab atas tindakannya, karena jika tidak ada kesepakatan di awal, tembok pun bisa menjadi media yang sangat menarik untuk diwarnai.

"ok kk, boleh mewarnai pakai kuas, tapi janji diwarna di kertas?" dan kk pun agree.

ini warna aslinya warna primer, akan tetapi atas kreativitasnya menjadi bermacam-macam warna 😆✌


Hasil mewarnai dengan cat air hari ini



Sekitar satu jam ia asik dengan warna warna indah dan kreasinya. Hingga akhirnya penat merajai dan iapun meminta cuci. Oke, break time! Minta ngeteh sambil celup roti, setelahnya saya menidurkan si adek.

Menjelang siang, kami memulai aktivitas lain yaitu menempel wallpaper. Untuk urusan ini, memang kk tidak ikut andil secara utuh, hanya ikut menemani, karena ini project bunda yang rumit untuknya. Dan diapun lebih tertarik dengan siaran berbayar Nick JR.

kondisi Playland terkini

Kegiatan sore hari menunggu ayah pulang

Adek yang mulai tertarik segala hal yang dimiliki kk


Bahagia itu sederhana. 
Bahagia itu kita yang menentukan.
Bahagia itu Rahmat

Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tatimush shalihat. 

Semoga diparingin keiatiqomahan, bisa menambah terus buku-buku bergizinya.

🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬

#KelasBunSayIIP
#TantanganFamPro
#Day6
#AlZa

27 Maret 2017

🌷 My cupcake Surprise!!! 🌷


by. Defi Sulistyana


Senin ini, senin yang mendebarkan, ceile..semalaman si kk kena fever, paginya masih terasa sedikit hangat, suami yang galau karena mau pergi luar kotapun segera ingin mengajaknya ke DSA. Saya pasang garda terdepan, "ah baru semalam yah, moga-moga aja gak papa" bergaya menenangkan hati ayah, padahal hati sayapun juga galau. haha.

Sekitar jam 7 ayah mengajak kami semua untuk ikut ke kantor, pikir saya, kenapa ternyata si kk dijanjikan sebuah mainan.

Dan betul, setelah karyawan kantor loading, kami meluncur membeli sarapan, ayah membelikan saya nasi bungkus isi oseng soun dan oseng tempe lauk bola daging ayam, saya santap di dalam gerobak kami, dan ayah makan di tempat, karena anak-anak tidur, jadi tidak makan di warungnya. Semenjak menikah, saya mulai akrab dengan hawa mobil, karena mobil itu rumah kedua saya, untuk menemani kegiatan suami. pernah rekor dulu menunggu suami di dalam mobil sekitar 2 jam, wow rasanya.. tapi tetap dinikmati dan dijalani.

Kenyang perut kami, kami melanjutkan perjalanan, niat awal ke sebuah supermarket saja, eeh.. saat di traffic light, kami liat iklan ada sebuah pameran mainan di salah satu mall, yaudah deh kami kesana.

Wajah sumringah sukses kami dapatkan dari kk, ia menghampiri set masak barbie, lalu berpindah ke lego, lalu ke bagian thomas.. tak terasa setengah jam, lalu kami menawarkan mainan. Ia tipe anak yang tidak merengek minta mainan, kalaupun kami pulang tangan hampa pun, ia fine-fine aja. Tapi kami tak sebegitu parahnya, karena niat kami memang membelikan mainan yang sangat jarang kami lakukan. Eits, bukan menunggu ia sakit baru kita belikan, tapi memang moment nya sangat pas kali ini (pas ada pameran yang kami tau dadakan) wkwkwk.....

kk and her cupcake surprise🍨


Bingung mau membelikan apa, karena kk tak begitu excited membeli, hanya memegang dan dikembalikan, awalnya pengen membelikan barbie, tetapi semua barbie tidak memakai baju yang pantas atasan minim, bawahan pun minim. Finally, saya putuskan membelikannya mainan barbie mini cupcake surprise.
Setelah itu kamipun menuju destinasi lain, sebuah kejadian yang awesome di dalam mobil, mainannya di nunggingkan, lalu saya menanyakan what happened, saya kira itu pura-pura tidur, kk menjawab "bukan yoo, ini lagi sholat.. allahu akbar" lalu kk membaca alfatihah, ayat kursi, dan doa di dlm kendaraan (xixi yang ketiga tak nyambung, tapi tak apalah, namanya sedang belajar di umurnya). Alhamdulillaah, saya senang, aktivitas mainnya pun tak luput dari aktivitas mendekat pada Robbnya. Dan semoga Allah senantiasa menjaganya dengan penjagaan yang sebaik-baiknya, istiqomah hingga lepas ruh dan jasadnya.
Aamiiiiin....... kuenceng. ❤

Kedua, kami mampir ke sebuah toko untuk membeli pernak pernik perpus sekalian playground dia di rumah. Yap, kami membeli wallpaper dan wallsticker. Betapa ia sangat bahagia disana, dan sejenak itu melepaskan hormon-hormon yang membantunya mengurai rasa sakit di tubuhnya. Semoga jadi wasilah, pikir saya seperti itu. 😊

Dan, taaadaaaaaa.....

foto kk sebelum ia tidur malam 😉


foto playland dan rencana mini perpus kk 📖📚


Bendera warna warni itu, hasil karya bunda dan kk, sedangkan penempelan wallsticker dilakukan bertiga, bunda kk ayah. Ahihihiii... masih berantakan, ya itulah view aslinya kalau habis dipakai belajar, tak apalah berantakan. Karena lebih baik berantakan tapi kreatif, daripada rapi tapi mati kreatifitasnya. Eh, harus rapih juga tapi yaa, jangan berantakan terus.. ini kan bab merapikan mainan juga bagian dari ujian kemandirian anak di game sebelumnya 😃😂😎

Maasyaa Allah. Barokallahu fiikum kk dan adek 🤗😊 semoga tempat mungil dan kecil ini menjadi bagian dari ladang kalian menimba ilmu dunia dan akhirat. 

With a thousand of love,
Bunda Alza ❤🌻

🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣☉🌣

#KelasBunSayIIP
#IIPSoloRaya
#TantanganFamPro
#Day5

26 Maret 2017

❤ Bunda, kk sayaang kali sama bunda  ❤

by. Defi Sulistyana


🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥

This is Monday. The GFOS day. 
Seperti halnya hari-hari ahad sebelumnya, saya berusaha untuk tidak menggunakan gadget seharian. Untuk hari ini alhamdulillaah cukup berhasil, walau sesekali mengambilnya untuk sesi pemotretan. xixixi. 

Hariini kami pergi jogging, sesuai dengan planning sabtu malam, ada undangan gerak jalan dari IPHI, dan kami tak menyia-nyiakan kesempatan silaturahim itu.  Tapi, pagiini mendung lama bergelayut, sebenarnya saya sudah tidak terlalunsreg berangkat dan benar saja ternyata disana hujan, dan kk serta adekpun kehujanan. Selepas itu, ayah mengajak kami ke kantor untuk mengambil PC dan memboyongnya ke rumah, karena posisi gudang yang akan berpindah. Asyiiik. batin hati, karena semoga dengan adanya PC, semakin meringankan tugas saya.

Hari ahad ini, kami full acara di luar, mulai dari gerak jalan, mengambil PC, makan bubur ayam bandung, lalu ke toko bunga untuk membeli beberapa pohon untuk our lil' garden.

Instruktur hariini full di handle ayah, bundanya tinggal kepet-kepet aja. Ya memang untuk hari ahad, kami berusaha memberi kegiatan edukatif di luar rumah. yang sebelum-sebelumnya sudah kegiatan di luar kota, sekarang waktunya untuk menebar virus kebaikan dan semangat di dalam kota.

Tak lupa today, kami mengunjungi pengrajin meja kursi untuk menanyakan harga paket meja kursi belajat untuk anak kecil, lucu sih iya, tp kami lebih mengedepankan savety nya. Dan hasilnya masih nihil, karena belum ketemu yang pas. Lalu, kamipun pulang..

Dan, sebuah hal yang kemudian sangat menohok, menjelang maghrib karena kehujanan tadi, si kk demam, semoga segera sembuh ya sayang, syafaakillah my dear. Pas badannya panas, dia berkata "bunda, kk sayaang sekali sm bunda... kk minta maaf ya bun, kk janji gak diulangkan" dia merasa sakit ini datang karena kesalahannya. Saya pun menjawab "sayang, kk tidak salah, bunda yang minta maaf gakbisa jagain kk, minta sembuh sama Allah ya nak..."
Ya Allah, terenyuh hatiini, bendungan pun saya coba tinggikan terus dan terus agar tidak meluap membanjiri pipi, dan ketika menulis ini, baru saya tak bisa menahan tetesan air mata. Alhamdulillaah 'alaa kulli hal.


#KuliahBunSayIIP
#Tantangan FamPro
#Day4

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

25 Maret 2017

Mentari kan Slalu Bersinar... Doaku slalu ada untuk kalian duhai bapakku tersayang.

by. Defi Sulistyana


Bismillaah.
Hariini, adalah hari yang berat bagi saya. Sabtu yang tak saya sangka-sangka. Hari kamis, bapak saya sendiri masuk RS karena memang jadwal kemoterapi yang kedua. (Mohon doanya njeh moms..) Lalu, jumat malam, bapak saya mertua juga ke rumah sakit karena lambung beliau yang kembali bermasalah. Ya Allah, rontok rasanya hati, tak bisa tidur, pula tak bisa membersamai keduanya lantaran kondisi membawa dua batita. Hanya doa dan doa untuk beliau kedua bapak saya.

But the show must go on... and also tugas tetap harus dikerjakan dan dikumpulkan. 

Jadi, hariini mencoba mencari reruntuhan ide, karena otak seakan stuck tak bisa berpikir, masak aja sangat amat malaas. huft inimah alasan kagak mau masak. hehe.

Berbekal kardus yang sudah tak terpakai, saya mencoba untuk mengajak kk untuk menggunting dan menempel.

Urusan menggunting ini moms, benar benar harus dibiasakan dari kecil, karena ini berkaitan dengan keseimbangan otak anak kita. Kalau anak sedari kecil tidak terbiasa, maka saat sudah TK pun, untuk memegang gunting bisa jadi tidak fasih. Ya memang, untuk urusan model, anak batita belum bisa menggunting pola, dia baru pada tahap bisa memotong. 

Sangaat sukak si kk ini kalau pegang gunting, karena sudah terbiasa, maka ia sudah biasa pula membuka jajanannya dengan gunting DIY. Misal saya beli choki choki nih, maka ia akan dengan segera mencari gunting makanan dan mengguntingnya sendiri. Fyi, di tempat kami, gunting makanan tersendiri dengan gunting bagian sabun dsb.

Kembali ke prakarya kk, hari ini, yang kami butuhkan adalah :
1. kardus bekas pakai
2. Lem kertas
3. Crayon

Caranya mudah, membuat pola dengan crayon dan mewarnainya, kami membuat bunga. Lalu digunting dan ditempel daun, tangkai, serta potnya. Juga membuat mobil. Eits, tapi ternyata ukuran mobilnya lebih kecil dari bunganya 😅😂😎 maafkan emakmu ya naak...

Foto kegiatan persiapan

This is it 😉


bahan dari kardus bekas kukis adek za dan kertas asturo



✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂

Lalu, mengenai perpus... emm, hariini hanya sebatas memberi alas, dan memindahkan mainan-mainan. Tapi belum ada pengelompokan kembali mainan berdasar jenisnya. Masih hosh hosh-an, karena belum bisa kemana-mana, dan kegiatan di rumah yang aduhai sedapnya. 😃



Senantiasa penuh kesyukuran.
Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tatimush shalihat.

See you tomorrow moms.....


#KelasBunSayIIP
#IIPSoloRaya
#TantanganFamPro
#Day3

24 Maret 2017

Antara Teflon, bookstore, dan Gamis Baru....


by. Defi Sulistyana



🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥🎥

Bismillaah.
So many things we need to buy. Hemmmmp. But it's OK. belanja sekali buat berhari-hari itu adalah sebuah efektivitas waktu dan tenaga.

Kamis kemaren dan Jumat ini, fokus banget untuk beli-beli perkap, sekalian searching beberapa model rak buku juga pembatas ruangan..

Sebenarnya, kami kepengen banget DIY untuk pembatas dan rak, tapi apalah daya, sekarang ini ayah sedang harus fokus di aspek lain.

Kamis.
ehehe, keluar sudah bareng sama ayah jam 07.30 dari rumah, lalu ikut ayah ke kantor sebentar untuk loading barang, selepas itu, kerumah temen ayah, lalu sarapan.  Eh, setelah sarapan, bukannya segera eksekusi, malah mampir di toko peralatan dapur, dan membeli 2 wajan ceramyc 😂😲😖
Ini emak-emak planning nya unpredictable ya. Sebenarnya, sudah lama mau beli karena yang dirumah rusak, dan baru sempet kemarin itu, jadilah membeli itu dulu. Kelar, lalu lanjut perjalanan. Saya terheran kenapa arahnya tidak pulang, dan eng ing eeng.. ayah memberhentikan kami di depan butik langganan
ayah : sana turun, cari sukak ati yang mana.
me : nyari apaan yah? *pura-pura bego
ayah : bajulah masak sendal.
me : seriusan yah? tumben banget sih ayah..
ayah : wes gek ndang midun, rasah basa basi.. selak adzan dhuhur.
me : (dalam hati) wkwk.. ayah tau kalau aq lg basa basi. padahal mukaknya udah sumringah kayak udah setahun kagak makan ayam bakar! wkwkwk....
Dan itulah tujuan lain yang tak terencana. Lalu keluar butik, hukan mulai turun, dan teringat di rumah masih ada tanggungan jemuran. Ya Alloh, begimane batin ati. Tapi kalau rejeki tak kemana.

Dan betul, karena selepas dari butik kami mampir sholat dulu, sampai rumah sudah zoooonk. 🌧🌩⛈🌪

dan planning saya belanja kebutuhan daily FamPro menjadi zooonk pulak. 

Jumat
Jumat ini, ayah ikut sales ke area Klaten, oleh karenanya sejak pagi sampai sore, kami stay di rumah, dan belum bisa membeli apa-apa.

Tetapi, karena daily FP tetap harus jalan, maka kamipun tetap melaksanakan dengan bahan sesuai yanh tersedia di rumah.

yap. kami mulai membikin anyaman kertas. Untuk desain memang semua saya yang membuat, karena untuk usia kk. mengguntig memang mungkin sudah fasih, tapi tidak bisa membentuk sebuah pola.

kk Sa Menganyam DIY


Almost Done


This is the 1st Project

Beberapa gambar diatas merupakan Gambar Daily Project #Day1. Alhamdulillaah tujuannya adalah mengasah kepekaan antara otak, tangan kanan dan kiri, melatih kejelian serta koordinasi. Dan ini dikerjakan saat little Za sedang terlelap dalam mimpi indahnya.

Oiya, sampai kelupaan, untuk weekly programnya, hmmm... baru sebatas fixacy tempat. Sebenarnya, pingin memakai kembali kamar yang biasa kami pakai sebagai kamar bermain, akan tetapi karena si kk tidak nyaman di kamar tersebut (karena ruang tertutup jadi saat saya tinggal rapi rapi rumah, ia menjadi bosan sendirian), maka kami putuskan untuk memindahnya di ruang tengah. Dah gitu aja laporannya 😅😜


Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tatimush shalihat. ❤💐🏡


🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗🕗


#KuliahBunSayIIP
#IIPSoloRaya
#TantanganFamPro

23 Maret 2017

Grand Design a Family Project.

at Istana Mimpi Alza


🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬🎬

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Mimpi, hanyalah kan terus menjadi mimpi kalau kita tak tegap berdiri lalu mengayunkan satu langkah, terus menerus bersinergi untuk menuju sebuah tujuan "the dream"

Siapa yang tak ingin mimpi-mimpi masa mudanya tentang pernikahan dan membangun keluarga bisa terwujud? pastilah tak ada, 
Setiap kita pasti ingin Allah ijabah mimpi kita. Oleh karenanya, eksekusi merupakan langkah nyata untuk mengawali terwujudnya harapan-harapan kita.

Dalam berumahtangga, masing-masing pasangan mempunyai ide, kemudian ide-ide tersebut dapat didiskusikan bersama untuk menjadi sebuah proyek kehidupan.

Apa itu proyek kehidupan? ialah proyek di dalam keluarga yang bertujuan untuk kemaslahatan bersama, lantas, yang dimaksud bersama disini, adalah bersama IN dan OUT. Yaitu kemaslahatan anggota keluarga untuk IN, dan kemaslahatan lingkungan dan sekitar untuk OUT.

Moms, ini berlaku tidak hanya di awal-awal menikah, karena di awal menikah, tapi proyek ini akan menjadi proyek berkesinambungan selama menjalani kehidupan berumah tangga.

Me?? selama ini, saya yang minim ilmu parenting ini, tidak pernah serius dalam membuat target. Semua berjalan apa adanya. Hingga Allah menggiring saya pada komunitas IIP ini.

Family Project saya sebenarnya banyak, tapi suer baru sekali ini saya yang merasa pengen menggarapnya seriously. Hm, semoga saja bukan karena "tugas". Hehe, piss.

Diawali dengan sebuah family forum versi mesra (karena anak-anak sudah terlelap), kami membahas apa saja yang perlu kami capai. Semua itu tertuang dalam sebuah coretan tinta, yang berusaha disusun serapih mungkin.

Rabu, 22.15 - 00.30
ada 2 sesi pembahasan, yang pertama 22.15 - 23.30 lalu jeda makan nasgor 😂 Lalu lanjut lagi ampek ngantuk trus tidur. hehe.

Hasil Family Forum

Hasil Family Forum

Daaaan,
Bismillaah diputuskan untuk :
1. Daily Project
2. Weekly Project

Proyek harian ini, bersumber dari sebuah obrolan ringan dengan sang kakak tempo hari,
bun : kak, bunda pingin bikin proyek nih
kk : proyek itu apa bun?
bun : yaa, bikin apaa gitu.. kakak pinginnya belajar apa sayang?
kk : belajar gunting gunting, trus dikasih tempel tempel.
bun : kakak seneng kayak gitu?
kk : iya lho, kk seneng bun..

Okey. berarti saya menyimpulkan ia ingin membuat karya DIY. dan itu Proyek!

Jadi, setiap hari, kami akan membuat satu karya bersama sesuai keinginan kk, ini akan kami mulai hari sabtu, karena hari jumat adalah hari belanja.

Lalu, yang weekly, kami mencoba untuk menata ulang rumah untuk bagian kids corner nya. dimana disitu akan dibuat tempat bermain senyaman mungkin dan juga tempat koleksi buku-buku kk.

Bismillaah. Semoga Allah memudahkan langkah kami.

Harapan kami, ini akan menjadi sarana belajar bagi kk dan adek khususnya, juga bagi kami orangtuanya.

🏚🏠🏡🏚🏠🏡🏚🏠🏡🏚🏠🏡🏚🏠🏡🏚🏠

Semangaaaaaaaaaaaaaat!

#KuliahBunSayIIP
#IIPSoloRaya
#TantanganFamProDay1


16 Maret 2017

Baarokallahu fiikum Alza...


by. Defi Sulistyana

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Woow!
benar-benar bulan yg wow bgt.
penuh syukur karena masih diberikan nikmat untuk bisa mengeja rasa syukur.
Koq gitu? bayangin nih kalau udah diberi kenikmatan, tapi gak diberikan nikmat untuk mengeja rasa syukur? rugi banget kan? bisa-bisa sudah kufur nikmat.

hmmmp...
begitulah dalam menjalankan misi di games kedua ini,

Menantang diri saya untuk bisa melatihkan kemandirian pada anak-anak.
Kenapa malah diri saya sendiri yang perlu ditantang? iya, karena saya tahu pasti ini butuh kegigihan, ketelatenan, dan juga kesabaran. 💡🔐

My Alza (Alifa - Zahrani) We're proud of you. Baarokallahu fiikum. Semoga kelak kalian menjadi muslimah sejati. Wanita muslimah akan memahami arti keteguhan dalam memegang agamanya, walau bagaimanapun sulitnya kondisi di sekitarnya, sehingga ia dapat hidup dengan keyakinan yang tinggi kepada Allah, tenteram dengan KeridhaanNya, sekalipun ujian berat menimpanya. ia tidak akan tunduk pada peradaban yg menggiring kearah pengikisan akidah. ❤❤❤

Biidznillaah, atas ijin Allah, Allah mudahkan kami mengarungi bahtera pengajaran kedisplinan pada anak dalam kurun waktu hampir satu bulan ini, 
Banyak lika likunya yang pasti, sedih, senang, kaget, surprise indah...

Sehingga saya pun, bisa merangkumnya dalam secuil paragraf dibawah.


📚 K.E.M.A.N.D.I.R.I.A.N 📚

Setiap keluarga pastilah mendamba menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Istrinya shalihah taat pada suami, suaminya shalih "gemathi" dengan anak istri, anak-anaknya qurrota a'yun.. Waah.. benar2 menyejukkan pandangan pasti kan ya.. mbayangin aja sudah meleleh.
Hmm, Insyaa allah bisa koq selama ada tekad yang kuat, Allah pasti mengabulkan doa hambaNya yang taat.
Iya, kuncinya "Taat" dan cabangnya banyak sekali.
Salah satu ciri keberhasilan dalam rumah tangga yaitu kalau dapat memberitahukan anak-anak tentang Allah, Malaikat, dan Rasul-Nya. Lalu anak bisa mengurus dirinya sendiri saat ia mencapai aqil baligh.

Foto kk saat menumpahkan makanan lalu mengambil sapu dan membersihkannya tanpa ada aba-aba 😍


Ada sebuah paradigma yang menurut saya kurang tepat, bahwa seorang anak dikatakan mandiri jika sudah punya pekerjaan tetap atau bisa mencari uang sendiri. Padahal, sejatinya anak-anak itu bisa dikatakan mandiri kalau sudah salat sendiri dan ibadah sendiri tanpa disuruh. Kenapa saya bilang kurang tepat? karena memang tidak salah mendidik anak agar mandiri secara financial. Tapi harus dibekali kemandirian Islami dahulu di awal.

Lalu, bekal kemandirian islami  seperti apa yang harus diberikan di awal? dan kapan itu dimulai? Mari kita lanjutkan diskusi.

Memandirikan Anak dalam urusan Adab.
Yap, adap bagi saya adalah hal yang perlu diawali sebelum terjun pada amal. Karena adab ini yang membentuk pola pikir anak saat dewasa nanti. Kalau kita menganggap biasa saat anak makan dengan tangan kiri, kita menganggap biasa saat anak mengambil tanpa permisi, itu akan menjadi habit. Dan saat habit tak bisa di rem, itu akan menjadi watak.
Maka, mengajarkan adab bagi anak-anak kami pada khususnya, sangat penting, tanpa kemudian menciderai fitrahnya sebagai anak-anak. Adab apa yang diajarkan? adab dalam ketaatan pada Robbnya, adab dalam keseharian, adab dalam beribadah, adab dalam bermasyarakat.
Setelah kita mengajarkan adab, baru kita ajarkan amal, amal yang berguna baginya dan juga bagi sekitarnya.
Maka harapannya, saat anak sudah berada pada fase baligh maka mereka juga akan matang secara akal (aqil baligh).

Yakinlah, bahwa anak-anak yang matang berpikirnya adalah anak-anak yang terbiasa mandiri dari kecil, dan saat ia sudah terbiasa mandiri sejak kecil, maka sedikit waktu yang ia gunakan untuk mengurus dirinya sendiri, dan akan banyak waktu yang bisa ia gunakan untuk mengurus umat.

So, kapan bisa dimulai?
Jelas bukan dimulai pada saat ia bayi, tapi setidaknya mendekati umurnya satu tahun, atau saat ia sudah memahami instruksi, kita bisa memulainya.
Sebagai contoh anak kedua kami, kami sudah memulai toilet training sejak ia berumur 7 bulan. Dan biidznillah berhasil urusan ompol. Jangan dipandang berhasil 100% ya, karena di tahap ini, kita baru bisa membiasakan, belum memandirikan DIY. Tapi, ia sudah bisa merespon saat dibawa ke kamar mandi, dan bisa pipis dengan instruksi menyenangkan alaa kami.
Yang pasti, dalam hal memandirikan anak ini, perlu ada stepnya. Bukan sebuah paksaan, bukan sebuah gertakan.

Kemudian, saat anak sudah mulai growing up, kita bisa berdiskusi bersama partner tersayang kita (eciye, suami) bagaimana pola dalam mengajarkan kemandirian ini sesuai dengan fitrah nya. 

Contoh lagi nih yaa, saya mem-planing hanya ada 2 kemandirian yang akan saya ajarkan dalam kurun waktu 20 hari. Karena si kk masih 2.5tahun, maka fitrah kemandiriannya dibuat dengan cara semenarik mungkin. Yang mengejutkan nih, si kk bisa membuat lebih dari 2 aspek kemandirian yang kami targetkan. Ini yang disebut bukan paksaan. Kalau bahasa ibu Septi, gaming! memandirikan anak dengan ritme bermain. Yang tanpa ia sadari, ia sudah bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan ayah bundanya.

🌸Alifa dan Zahrani (Alza)🌸

Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tatimush shalihat.

#AliranRasaKemandirianAnak
#KelasBunsayIIP
#IIPSolo

13 Maret 2017

Yuk, Bangun Komunikasi yang baik dengan Anak




Bismillaah.

Memiliki keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah, dengan anak-anak menyejukkan pandangan orangtua merupakan harapan setiap muslim. Tetapi di zaman yang serba modern ini, ikatan keluarga tampaknya bukan hal yang mudah untuk dijalin dengan baik. Kemajuan teknologi tak pelak kadang menimbulkan kerenggangan hubungan antara orangtua dengan anak-anaknya. Oleh karenanya, komunikasi yang baik dan sehat harus senantiasa terjaga sepangjang waktu. Komunikasi adalah salah satu hal yang melatarbelakangi erat atau tidaknya hubungan sebuah keluarga. Anak-anak yang dibesarkan Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang bahagia umumnya akan terbentuk menjadi makhluk sosial yang bertanggung jawab dan lebih percaya diri. Jika Anda masih sulit untuk melakukannya, berikut adalah beberapa tips untuk membangun komunikasi yang efektif dengan anak-anak alaa saya :

1. Be a good listener for your child

Sediakan waktu untuk senantiasa ngobrol ringan sampai berat dengan anak-anak, jangan sampai biarkan media lain yang lebih disukainya untuk berdiskusi ketimbang kita sebagai orangtua. Dengarkan setiap cerita dan jadilah partner ngobrol yang enak bagi anak-anak, dengan begini, anak tak akan sungkan menceritakan detail setiap kejadian yang dialami. Ini sangat penting, apalagi untuk anak yang menginjak masa puber. Tunjukkan rasa penasaran Anda pada apa pun yang mereka ceritakan.

2. Berikan mereka waktu untuk merespon

Anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk memproses dan memahami apa yang Anda katakan. Jadi berikan mereka waktu untuk merespon perkataan Anda.

3. Bijaklah pada Media Sosial

Kita dan anak-anak kita berada pada jaman dimana, bukan kita yang menguasai gadget, tapi gadget yang menguasai. Jadi, pastikan untuk tidak menghindarkan mereka pada gadget tapi ajarkan mereka untuk bijak pada penggunaannya. Yangblebih penting lagi, sikap bijak ini bisa dibiasakan dari para ortu. karena anak itu akan meniru kita. 

4. Ngobrollah dengan bahasa mereka.

Terkadang ada orangtua yang menggunakan bahasa tidak pada tempatnya, hal ini akan membuat anak bingung. Jadi, gunakan bahasa yang ringan, yang tidak terkesan hanya menggurui. Jangan membuat anak Anda bingung dengan menunjukkan sikap dan kata-kata yang rumit. Mereka mungkin bisa salah mengartikan perkataan atau gerak tubuh Anda jika itu terlihat rumit.

5. Menghargai prestasi apa pun yang anak dapatkan

Anak kecil sangat gila pujian, setiap kelakuan mereka sebenarnya ingin mencari perhatian kita, maka jangan bully saat ia melakukan kesalahan, lalu berikan pujian kalau perlu hadiah atas setiap pencapaian prestasinya. Ajarkan bahwa semua itu proses, karena ini sangat dibutuhkan saat anak-anak mengalami kegagalan. 

6. Komunikasi yang menjadi Motivasi

Anak tidak suka digurui, tapi mereka suka dimotivasi, jadi, buatlah bahasa yang memotivasi, sehingga mereka merasa "aman" saat bercerita pada kita.

7. Menanggapi sesuatu dengan sabar

Sebagian orangtua terbiasa "judging" tanpa kemudian mempersilakan anaknya untuk memberikan penjelasan. Maka biasakan memberi jeda waktu pada diri kita untuk berpikir tentang apa yang ingin anak Anda sampaikan dan respon dengan cara yang lembut dan penuh perhatian. Menanggapi sesuatu dengan sabar adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka. 

Komunikasi itu, bisa jadi ekspresi cinta, tapi bisa juga menjadi ekspresi amarah. Komunikasi merupakan cara mengekspresikan perasaan kita. 

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Ibnu Hajar menjelaskan, “Ini adalah sebuah ucapan ringkas yang padat makna; semua perkataan bisa berupa kebaikan, keburukan, atau salah satu di antara keduanya. Perkataan baik (boleh jadi) tergolong perkataan yang wajib atau sunnah untuk diucapkan. Karenanya, perkataan itu boleh diungkapkan sesuai dengan isinya. Segala perkataan yang berorientasi kepadanya (kepada hal wajib atau sunnah) termasuk dalam kategori perkataan baik. (Perkataan) yang tidak termasuk dalam kategori tersebut berarti tergolong perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan. Oleh karena itu, orang yang terseret masuk dalam lubangnya (perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan) hendaklah diam.”

Wallahu a'lamu.

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

11 Maret 2017

And This is your turn, my little zahrani...

by. Defi Sulistyana

Tantangan Kemandirian
Final Result untuk anak kedua
Kelas BundaSayang IIP

Bismillaah.

Dalam sebuah rumahtangga, tak ditampik bahwa memiliki anak akan menjadi dambaan sepasang orangtua yang sudah menikah, dan kehadiran anak ini pun? diharapkan bisa menjadi penyejuk bagi kedua orangtuanya.

Dikaruniai anak laki-laki ataupun perempuan itu, semuanya adalah hak Allah, benar-benar hak prerogatifnya. Entah kita akan diberikan langsung setelah menikah, atau diminta menunggu.

Bagi saya, sangat bersyukur karena Allah telah mengaruniakan kedua putri yang terpaut usia tepat 2 tahun. Dimana sang kakak dan adik sebenarnya mempunyai tanggal perkiraan lahir (HPL) yamg sama, akan tetapi si kk maju 5 hari, dan si adek maju seminggu.

Ya, 12 Juli 2014 dan 10 Juli 2016 tanggal lahir mereka, anak perempuan shalihah yang menjadi dambaan kami, sangat bahagia karena Allah percayakan kami merawat dua putri. Teringat sebuah hadits 

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631).

Dan semoga Allah ijabah dan permudah saya untuk bisa mendidik kedua putri kami agar kelak menjadi anak shalihah.

Zahrani saat ini berusia 8 bulan, di usianya ini, saya berusaha bukan untuk memandirikannya karena ini belum tahapnya bisa melakukan segala sesuatu tanpa bantuan kami. Akan tetapi, saya berusahaelatihnya untuk bisa merespon kami yang ingin mengajarinya untuk paham dengan dirinya sendiri.
Alhamdulillaah pekan kemarin, ia berhasil dalam hal diguyur dari kepala saat mandi, dan ia lolos disini, tanpa kemudian menangis, atau 'glagepen'.
Lalu diseminggu selanjutnya, kami berusaha menerapkan tahap awal toilet training-nya. Yap! mari pipis di kamar mandiii.

Hmmm, penasaran gimana caranya?
toilet training untuk anak sesuai dd za sebenarnya gampang-gampang susah, gampang saat kita bulat tekat tanpa ada rasa malas, karena bayi di bawah satu tahun, akan hapal dengan pola komunikasi yang kita ulang-ulangkan.

How?
hmmmm, tentu saja ada siasatnya, tak jauh beda dengan tritmen ke si kk saat ia masih kecil dulu,
1. atur ritme pas dia pipis, walau ini akan menimbulkan banyak ompol, tapi kita dapat melihat berapa menit sekali ia pipis.
2. setelah kita dapat melihat ritmenya, kita bisa mulai mengajak dia pergi ke kamar mandi, bahasa jawanya "ditatur". Awal-awal belum tentu mau, karena ia sedang menghafal nada serta cara.. tapi yakin.. lama kelamaan, ia akan langsung pipis setelah mencium aroma kamar mandi.
3. Gunakan kode suara, kalau saya, mengatakan "cuur... cuur..cuur...." diawal bisa berkali-kali, tapi makin kesini, dia sudah hafal ritme dan nada, maka dia dengan sendirinya akan pipis.

Mudah bukan? ini pun bisa dilakukan untuk poin PUP ya moms...

Alhamdulillaahilladzi bini'matihi tatimush shalihat.

Oiya, diusianya yang 8bulan ini, ia sudah bisa mengitari seisi rumah, pun dengan berdiri dan trantanan. Jadi, buat moms yang si kecil usia segini, biarkan saja ia melakukan apapun, cukup kita jaga, jangan terlalu sibuk untuk menggendongnya jika memang tidak benar-benar perlu. Ini bagiam juga dalam melatih kemandiriannya kelak.
Sedikit tips juga, untuk moms dengan anak yang baru lahir, jangam sering-seringenggendong yaa... biarkan ia tidur di kasur, atau taruh dalam stroller lalu doronglah, ini bagi saya sangat efektif menjadikan anak dari bayi -batita, tidak tidur gendongan.

And this is my little zahrani saat merangkak,



Have a great weekend!
Besok GFOs.. yuuuk kita ke pantai 🌞😆✌

📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷📷

Sabtu, 11 Maret 2017
22.45

Dan Ternyata Cinta... yang Menguatkan aku..

Tantangan Kemandirian Anak
kelas BundaSayang IIP

by. Defi Sulistyana

Bismillah,

kk : bunda, capek ya?
bun : iya kak, mau bobok bentar
kk : iya sini, kk pijitkan
.....
lalu, seketika capekpun hilang saat hati terenyuh dengan sebuah perhatian anak kecil yang masih sering meminta di nang ning nang ning.

Dulu, jauh sebelum menikah dan punya anak mungkin saya belum memahami makna dewasa itu bukan umur patokannya. Yang saya pahami, kalau sudah besar ya pasti dewasa. Ternyata it's a big mistakes.

Walau saya pun menjalani aktivitas saya tidak bergantung total pada orangtua, tapi saya ternyata masih salah memaknai.

Masih teringat jelas, mendaftarkan SMA kala itu, bahkan saya hanya di dampingi kakak saya, semua by my self (big thanks to my sister, love you so much). Dulu nggrundel iya, yang lain di dampingi ortu, kenapa saya tidak? Tapi kini saya paham, terpaan itu mendewasakan saya. Ya walaupun itu tak sepenuhnya benar, karena orangtua yang memandirikan anaknya sebaiknya tidaklah melepaskan begitu saja, perlu didampingi dan dipantau. Ini mungkin karena didikan semi ketat ala bapak saya. 
Kini pun, didikan itu coba kami modivikasi, mana yang pas dan tidak pas menurut dapur kami. Orangtua harus pandai meracil bumbu mendidik anak, tak perlu beratus-ratus buku parenting, karena setiap anak memiliki caramya tersendiri, buku- buku itu hanyalah pilihan yang bisa diterapkan atau malah mungkin tidak bisa diterapkan ke anak-anak kita. Karena itu tadi, anak satu dengan yang lain berbeda. Jangankan yang berbeda ortu, yang sama ortu-pun tritmen nya belum tentu sama.

Okey, kembali pada aspek memandirikan anak, kali ini saya akan mengulas perjalanan belajar kk sa selama 5 hari ini.
Kalau dalam muqoddimah, saya sebenarnya hanya membuat dua target terpenuhi, akan tetapi dengan izin Allah, biidznillah, Allah mempermudah kk sa dalam beberapa aspek,
1. Saat saya berusaha mengajarinya makan DIY, Allah memberi kesempatan padanya untuk bisa mandi (pakai sampo dan sabun DIY)
2. Saat saya berusaha mengajarinya membereskan mainan DIY, Allah belum ijabah 100% dia paham, tapi Allah mudahkan ia untuk paham adab keluar masuk kamar mandi (masuk kaki kiri, keluar kaki kanan) yang diajarkan oleh ayahnya tanpa sepengetahuan saya. Dan ia juga lolos dalam melepas baju DIY, serta memakai baju DIY.
Barokallahu fiikum.

sebuah kejadian, yang masih teringat jelas beberapa hari lalu saat saya menemaninya makan malam, selesainya makan, ditaruhnya piring dalam bak cuci, dan dia mengucapkan, barokallahu... seperti halnya saat saya selesai menyuapi dia. Sebuah doa yang saya hantarkan agar makanan yang masuk padanya menjadi berkah serta wasilah ia jadi anak shalihah. Tak berhenti disitu, ia sesekali menyuapi adiknya lalu mengusap lembut kepala adik dengan berucap : barokallahu ya dek... (tentunya dengan logatnya sendiri yang masih 'pelo')

Ini sebuah didikan dari Allah yang dahsyat, banyak bersyukur, karena Cinta benar-benar telah menguatkan langkah saya.. rasa malas karena ujian dan cobaan, hampir saja melemahkan tekad saya dalam menjalani tugas kemandirian anak ini. Walaupun memang untuk menuliskan hasilnya, saya masih kacau.. benar-bemar perlu waktu yang tepat agar otak bisa sinkron menulis.

Inilah my Alifa Izzatunnisa, 2tahun 7bulan


Beberapa Pencapaian DIY -nya antara lain :
1. pipis
2. pub, selesai > baru memanggil bunda
3. mengucap salam keluar masuk rumah
4. keluar rumah memakai jilbab (walau hanya di pekarangan tanpa diminta)
5. menyisir rambut
6. merapikan mainan, belum 100%
7. makam minum 
8. memakai baju sesuai adab
9. melepas baju
10. memakai sepatu sesuai adab
11. mematikan kompor, mematikan dan menghidupkan sanyo
12. meletakkan pakaian kotor pd mesin cuci
apalagi ya.. many more.... itu hanya beberapa.

Alhamdulillaahilladzi bini'matihintatimush shalihat.

Tanpa ingin membandingkan dengan adiknya, semoga kelak ia bisa meniru sang kakak...

Barokallahu fiikum

🎀🎉🎗🎉🎀🎗🎀🎉🎗🎀🎉🎗🎀🎉🎗🎀🎉

Sabtu, 11 Maret 2017
21.30

ALIRAN RASA GAMES LEVEL 5 KELAS BUNSAY #2 KOORDI IIP by. Defi Sulistyana “Yang Tak Terlupakan” Bismillaah, Ramadhan seakan ...