21 Maret 2010

a new message fRom ALLAH...

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:

“Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah”.

“Tekan 1 untuk ‘meminta’.
Tekan 2 untuk ‘mengucap syukur’.
Tekan 3 untuk ‘mengeluh’.
Tekan 4 untuk ‘permintaan lainnya’.”

Atau….
Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
“Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya.”

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:

“Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,

Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. “Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!”

Atau bisa juga Anda mendengar ini :

“Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari.”
atau…
“Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi.”
Alhamdulillah. .. Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk. Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434

2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483

2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul “Al Qur’anul Karim & Hadist Rasul”

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.

Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita.
Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya

Sabda Rasulullah S.A.W : “Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut”
7 Kalimah ALLAH:

1. Mengucap “Bismillah” pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap ” Alhamdulillah” pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap “Astaghfirullah” jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap ” Insya-Allah” jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap “La haula wala kuwwata illa billah” jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.
6. Mengucap “inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap “La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah ” sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya.

Dari tafsir Hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. .. mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu… mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.

18 Maret 2010

“Urgensi Kesadaran Bagi Wanita Muslimah”

Jika sebuah pertanyaan kemudian terlontar pada kita, apakah peran wanita muslimah hari ini?
bagaimana kita akan menjawabnya?
banyak jawaban dari sebuah pertanyaan singkat tersebut...
banyak..dan banyak sekali…
akan tetapi, mungkin secara tidak sadar,kita sendiri memiliki kesusahan untuk bisa mengaplikasikan nya dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan berbagai apologi terhadap semua alasan-alasan kita tersebut.
padahal, kesadaran akan permasalahan yang dibarengi dengan solusi yang kemudian kita internalisasi dan kita aplikasikan dalam kehidupan ini menjadi sebuah hal yang penting bagi setiap muslimah yang mu'min.
Banyak referensi buku, maupun kajian-kajian yang membahas dan menerangkan tentang pokok pembahasan ini, dan saya ingin berbagi tentang sedikit hal yang saya ketahui, tentunya yang menyinggung urgensi kesadaran bagi wanita muslimah. Urgensi kesadaran tersebut tersirat ketika wanita muslimah bisa memahami islamnya secara jelas dan lengkap, tanpa parsialisme atau pemilahan, tidak mengambil satu sisi seraya meninggalkan sisi yang lain. Tidak kemudian hanya mengambil ekstraknya saja yang baik baginya, dan yang tidak memberatkannya. Wanita muslimah akan memahami makna sunnah Rasulullah saw., sehingga terdoronglah ia untuk mengenal dan melaksankannya dalam seluruh aspek perilaku dan semua bidang kehidupan. Mencoba untuk senantiasa meneladani perilaku Rasul, istri-istri Rasul, serta barisan shahabiyah yang senantiasa mengharapkan keRidhaanNya. Wanita muslimah akan memahami arti keteguhan dalam memegang agamanya, walau bagaimanapun sulitnya kondisi di sekitarnya sehingga ia dapat hidup dengan keyakinan yang tiggi kepada Allah, tenteram dengan keRidhaanNya, sekalipun ujian berat menimpanya. Wanita muslimah bisa menundukkan keraguan dan mengusirnya dari dirinya sehingga terbebas dari kebimbangan dan kebingungan. Ia akan mengetahui bahwa ia seorang wanita yang berjaya di sisi Allah swt. selama berpegang teguh pada agama ini, sehingga tidak akan takut kepada seorang pun. Wanita muslimah bisa menumbuhkan di dalam dirinya semacam pertahanan diri menghadapi serangan-serangan peradaban modern yang mengabarkan tinggi panji-panji seksualitas dan berbagai cara membangkitkan nafsu seksual guna merusak generasi, meruntuhkan akhlak, dan mengikis akidah. Kesadaran ini akan memotivasi wanita muslimah untuk menjalani kehidupan islami yang bersih, sehingga ia akan muncul di hadapan wanita-wanita muda lain sebayanya sebagai sebuah potret yang nyata. Potret indah yang khas dengan karakter yang wajar, sempurna, tidak memusuhi fitrah manusia yang telah diciptakan oleh Allah Azza Wa Jala, juga tidak menimbulkan kekalutan yang yang telah banyak ditimbulkan oleh peradaban modern.
Sejujurnya, tidak sedikit wanita muslimah yang mu’min yang dapat kita temui di tengah wanita-wanita yang ada pada saat ini (yang lebih mendewakan fashion, dan menjadikan fashion sebagai kebutuhan primer).
Semoga kita (saya dan antunna yang sedang membaca tulisan ini), menjadi bagian dari kaum wanita muslimah yang mu’min, dan senantiasa mencoba untuk menjadi lebih baik dari saat ini.
Wallahu a’lamu bishshowab
Semoga bermanfaat.

11 Maret 2010

a Gread Adventure...(Let's read carefully)

Semoga senantiasa kita membasahi bibir kita dengan cara melafadzkan hamdallah atas segala nikmat yang telah Rabb kita berikan dalam setiap detik waktu kita, dalam setiap kucuran keringat kita dalam aktivitas yang bermanfaat, dalam linangan air mata kita yang terjatuh karena muhasabah diri kita..
Semoga Allah senentiasa menjaga kita dalam keadaan yang sehat baik ruhiyah maupun jasadiyah, senantiasa menjaga amalan-amalan wajib dan sunnah kita, dan semoga kita senantiasa dijauhkan dalam aktivitas yang tidak bermanfaat.
Ikhwahfillah, mari kita merenung bersama dalam sedikit tulisan ini, semoga bisa menjadi pengingat bagi jiwa-jiwa kita yang sekarang sedang terlenakan oleh sinaran kemilau dunia yang membuai kita dalam ketidaksadaran untuk menjauh dari Rabb semesta Alam..semoga bisa bermanfaat bagi kita semua,


Mari sejenak kita merenung,..
Ketika kita meninggalkan dunia ini untuk tujuan yang berikutnya, analoginya adalah seperti melakukan perjalanan ke dengan negara lain dengan pesawat terbang.
Detail tentang negara tujuan tidak akan kita ditemukan di brosur-brosur perjalanan, tapi adanya di Al-Qur'an dan Hadist. Pesawat yang kita tumpangi bukanlah British Airways, Gulf Air (atau Mandala, lion air, merpati dst), tapi Air Janazah.
Barang-barang yang boleh dibawa tidak akan dibatasi sampai 23 kgs tapi boleh sebanyak dan seberat apapun karena bawaan-bawaan kita itu adalah segala perbuatan yang telah kita lakukan. Tidak akan ada denda untuk bawaan yang terlalu banyak. Boleh membawa sebanyak apapun. Tak akan ada yang mendenda karena jaminanannya langsung dari Sang Pencipta
Baju yang kita pakai bukanlah Pierre Cardin, Cole, Guess, Rabbani, atau yang sejenisnya tapi adalah kain kafan. Parfum yang akan kita pakai bukanlah Chanel, Paco Rabane, Hugo Boss, tapi camphor dan Attar
Tanda pengenal kita bukanlah paspor keluaran Inggris, Perancis, Amerika, atau Indonesia tapi Islam. Visa yang kita dapatkan bukan untuk tinggal selama 6 bulan tapi "La illaha illallah..."
Pramugari yang akan melayani nantinya bukanlah wanita-wanita cantik tapi isra'iil dan semacamnya. Servis di pesawat tidak dibedakan atas jenis pelayanan kelas 1 atau kelas ekonomi tapi, selembar pakaian yang wangi atau sebaliknya selembar kain yang berbau busuk.
Terminal keberangkatan bukanlah terminal Heathrow, Changi airport, bandara sukarno hatta, Polonia, Cengkareng atau Bandara Adi Sumarmo, tapi kuburan.
Ruang tunggunya jangan dibayangkan mempunyai AC dan berlantaikan karpet yang indah tapi adalah Qabar sedalam 6 kaki
Petugas imigrasinya bukanlah petugas yang berwenang seperti biasanya tapi Munkar dan Nakir. Mereka hanya mengecek kemana kita akan ditempatkan berikutnya. Tak perlu petugas cukai juga detektor detektor.
Transit perjalanan ini di alam barzakh. Tujuan akhir perjalanannya kalau tidak di Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya ya... di neraka.
Perjalanan ini gratis, jadi tidak usahlah membawa banyak uang sebagai bekalnya. Perjalanan ini tidak akan pernah dibaja, jadi ga usah takut dengan teroris.
Makanan tidak akan dihidangkan, jadi ga usah kuatir dengan alergi makanan, ga usah kuatir juga memikirkan apakah makananya halal atau tidak. Ga usah kuatir tentang ruang untuk mengistirahatkan tungkai karena tungkai itu juga akan menjadi masa lalu. Sudah tidak bisa dipakai!!
ga usah kuatir penerbangannya ditunda karena jamnya selalu tepat waktu. Datang dan perginya sesuai waktu yang telah ditetapkanNya. Ga usah kuatir tentang program-program hiburan di atas pesawat karena kita pada saat itu sudah kehilangan keriangan. Ga usah kuatir kalau belum booking tiketnya karena tiket untuk masing-masing kita sudah di booking pada saat masih dalam kandungan ibunda.
Ah ya, yang terakhir, kabar baik saudariku!
Ga usah terlalu memikirkan siapa yang akan duduk di sebelah kita. Karena masing-masing kita dapat kehormatan untuk menjadi penumpang satu-satunya. Jadi nikmatin aja perjalanannya. Itupun jika bisa menikmatinya!!
Satu hal lagi, perjalanan ini biasanya tanpa aba-aba. Jadi bersiap-siap saja untuk dipanggil melakukan "perjalanan" ini. Kapanpun.
Udah siap??
Berhati-hati Menapakkan Langkah Kaki,...

Semoga kita senantiasa mendapat rahmat, bimbingan dan ridho-Nya selalu. Dan semoga kita dijauhkan dari segala aktivitas yang mendekatkan kita pada pintu Neraka.

”Dan kesejahteraan semoga terlimpah padaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (QS. Maryam :33)”
Sudahkah waktuku selama ini menjadi waktu yang bermanfaat dan tidak tersia-siakan? Adakah hari ini telah lebih baik dari hari kemarin dan akankah hari esok kan lebih baik dari hari ini?

Orang yang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan, maka sungguh-sungguh ia telah durhaka kepada harinya dan menganiaya diri.
(Dr. Yusuf Al-Qardhawi; Al-Waqtu Fi Hayatil Muslim)

Mari kita simak puisi di bawah ini,.. tidak bosan kan??masih tetap semangat membaca kan?

Waktu adalah pedang yang tajam!
Waktu laksana pedang
Wahai orang yang lalai akibat perbuatannya
Wahai orang yang terhenti di atas kekurangan dirinya
Kau telah tertinggal oleh mereka yang teguh pendirian
Sedang engkau tidur di atas kebimbangan
Tegaklah di depan pintu tobatmu, menyesali diri
Tundukkanlah kepala dan akui, aku orang zalim
Berdoalah di keheningan malam
Ikuti jalan mereka meski tak sampai
Tegaklah menyesali diri di saat malam kelam
Berjagalah membuka pintu tobat illahi
Gantilah usiamu yang hilang di masa lalu
Campakkanlah waktu mubazir dan hawa nafsu jauh-jauh
Ceraikan duniamu
Jika kau menuntut kebahagiaan kekalmu
Jika kau menuntut kebahagiaan kekalmu
(dinukil dari Al-Mudhisy, karya Ibnul Qoyyim Al Jauziyah)
Di liang lahat
Wahai orang yang umurnya terbatas,
Yang tubuhnya setelah mati menjadi santapan cacing,
Umurmu terus berkurang semenjak di atas buaian,
Detik-detik menggiringmu menuju saat kematian,
Akan tanggal gigimu dan memudar cahaya matamu,
Tak usah berderai air mata jika semua itu meninggalkanmu,
Wahai orang yang saat demi saat umurmu telah berlalu,
Wahai orang yang menyia-nyiakan hartanya, sedikit demi sedikit, yang menghambur-hamburkannya saat ada kemampuan jiwa dan kekuatan raga
Ingatlah, akan datangnya munkar dan nakir
Dengan wajah mengerikan
Kata-kata mereka tajam menakutkan
Laksana keduanya lahir dalam satu susuan
Saat itulah menuai buah tanaman amalmu
Kau berharap ada sedetik untuk berbuat ketaatan
Kau berteriak: Ya Tuhanku, kembalikan aku!
Namun alangkah menyedihkan
Tak ada kalimatmu yang didengar
Wahai orang yang tertinggal oleh kafilah para shalihin
Telah sampai waktumu untuk menyusul mereka
(Al-Mudhisy, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah).

Semoga bisa menjadi penyegar semangat kita yang sempat meredup, dan semoga bisa selalu berkobar..
Mari kita saling mengingatkan dalam setiap waktu kita, karena kita adalah saudara yang saling menyayangi karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah…
Mari kita memperbaiki diri kita, mbak ingin mengutip kata aa’ gym : 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari yang paling kecil, mulai saat ini juga).

Ingat bahwa Allah tidak akan mempesulit kita untuk senantiasa mendekat padanya, bahkan saat kita mendekati Allah dengan berjalan, Allah akan mendekati kita dengan berlari, Ingatlah kasih sayang Allah itu tidak ada batasannya, Ingatlah pula bahwa pintu taubat Allah tidak akan tertutup sebelum nyawa ada di pangkal tenggorokan..
So, are you ready for this? to be a better moslem? Say that “yes I’m ready!!!”
Wallahu a’lamu bishshowab.
Solo, December 23rd 2009

06 Maret 2010

Tiba-tiba aku ingin menikah…
Saat bersilaturahim ke ustadz / ustadzah,..ada banyak cerita pengalaman yang sangat memukau dan membuat semangat dalam jiwa2 kita. Itu pula yang dialamai saat suatu hari, sedang bersilaturahim ke seorang ummahat, beliau bercerita banyak hal, hingga ke sebuah topik tentang ‘kehidupannya’. Beliau mengatakan, kenapa dikatakan bahwa “menikah itu menyempurnakan separuh agama”… begini initi dari kata beliau :
“ seorang akhwat single yang mungkin terlihat sangat hebat, ataupun yang terlihat lemah lembut sekalipun pernah mengalami pahit manisnya sebuah permasalahan hidup,..akan tetapi setangguh-tangguhnya akhwat tersebut, atau seberapa dianggap besar masalahnya, itu bukanlah sebuah masalah yang berat sebelum seorang akhwat sudah menjalani marriage.”
Akhwatifillah, banyak hal yang lebih sulit yang akan dihadapi saat kita sudah menikah, jadi seberapa besar masalah yang kita hadapi sebelum menikah, sesungguhnya itu bukan masalah yang besar..kita akan terlihat kuat atau tidak, saat kita mendapat sebuah permasalahan di saat kita sudah menikah.
Then, beliau bercerita tentang pengalamannya. Suatu hari, dia mendapatkan suaminya mengaku sebuah hal yang sangat membuatnya shock, yang mungkin hanya sebagian kecil wanita di dunia ini yang mau berada pada posisi seperti itu, hal itu adalah poligami. Beliau mengetahui bahwa suaminya sedang dalam tahap melamar seorang wanita single yang sudah cukup tua secara usia, tapi belum pernah menikah, dan hal yang membuat shock ummahat tersebut adalah, beliau baru mengetahui hal itu disaat semuanya hampir deal…
Satu hal yang beliau sayangkan, kenapa komunikasi ini tidak sejak awal..kenapa baru disaat-saat terakhir sebelum semuanya kemudian menjadi “syah”. Akhirnya beliau sedikit meninggikan suara, dan suatu waktu, sampailah berita kemarahan beliau kepada calon pengantin suaminya..
Hubungan baik antara beliau dengan sanga calon istripun sedikit renggang (padahal dulu mereka sangat dekat)..hal ini dilakukan wanita itu karena wanita itu merasa telah merusak hubungan rumah tangga kakak (sebutan dari sang calon istri kepada ummahat).
Endingnya, pernikahan ini batal, karena wanita tersebut tidak ingin merusak hubungan ummahat tersebut.
Akan tetapi, yang membuah saya lebih shock dengan cerita itu adalah, saat pernikahan itu sudah berada pada posisi gagal, sang ummahat malah memohon pada wanita itu untuk menikah dengan suaminya….denga banyak alas an yang sangat bisa dicerna oleh akal sehat, karena sejatinya suaminya berniat poligami untuk sebuah tujuan yang baik, yang bisa ditelaah oleh pemikiran ummahat tersebut. Tapi, satu kata tetap sang wanita tidak mau.
Ummahat tersebut mengatakan bahwa, saat saya sudah menikah dan mendapatkan cobaan berat ini, saya masih merasa sangat tenang…tidak seperti saat mendapatkan cobaan disaat belum menikah..
Akhirnya, dengan semangat yang sama, yaitu mencarikan istri buat suaminya, beliau menawarkan temen halaqoh nya yang sudah menjanda untuk dijadikan istri kedua, akan tetapi sang janda tersebut menolak, karena dia sangat menghargai ummahat tersebut. Tidak mau menyerah begitu saja, sang ummahat bertekad, sebelum sang janda menemukan seseorang yang baru, maka sang ummahat belum mau menyerah.
Hal itu, yang membuat sang janda akhirnya mengatakan seperti ini kepada sang ummahat :
“ukhti, setiap manusia itu mempunyai harga diri, dan harga diri itu sangat mahal dan saya tidak ingin menjual haga diri saya. Begitu pula jika seseorang yang kemudian meminta-minta tentang suatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain, berarti dia sudah mengorbankan harga dirinya.”
Hal itu yang membuat sang ummahat tersedak, dan melihat sebuah teguran dari sang Rabb semesta alam melewati sang janda tersebut..
Selama ini mereka (sang ummahat dan istrinya) telah mengorbankan harga diri dengan cara meminta-minta..
Dan hal tersebut pula yang membuat sang suami akhirnya sadar dan kemudian mengatakan “saya sudah sadar dan sekarang saya sekarang sudah berniat untuk tidak poligami”
Subhanallah…saya tidak tahu ini ending yang membahagiakan atau menyedihkan,…
akan tetapi, point yang dapat diambil, hal ini menjadikan aku tiba-tiba ingin menikah…aku ingin bisa menghadapi cobaan hidup dengan lebih kuat, agar aku bisa lebih bertakwa kepada Allah saat aku bisa menghadapi segala cobaanNYA. Begitu kata teman saya kepada teman saya… ^_^
pada bingung ya???
Yupz,…cerita ini saya dapatkan bukan langsung dari pemeran utama (sang ummahat), akan tetapi saya dapat disela dinner saya dengan seorang saudara seperjuangan, yang membuat dia tiba-tiba ingin menikah.
Semoga bermanfaat..dan semoga bisa diambil ibrahnya…
Kalau yang saya dapatkan, salah satu halnya adalah mengajarkan saya bahwa menikah itu tidaklah perkara yang mudah, 5menit itu (akad nikahnya) bisa ber impact untuk lebih dari 5 dekade…
Hamasah!!! ;-)

ALIRAN RASA GAMES LEVEL 5 KELAS BUNSAY #2 KOORDI IIP by. Defi Sulistyana “Yang Tak Terlupakan” Bismillaah, Ramadhan seakan ...