14 April 2017

ALIRAN RASA : FAMILY PROJECT
MENAKAR ANTARA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN

Duhai gerimis, kau kirimkan pesan dari Tuanmu untuk kami penduduk bumi.

Tak ada kami yang disini bisa mengelak ataupun sekedar menunda hadirmu.

Duhai gerimis, kau yang hadir bersama awan gelap mengiringi.

Mengingatkan kami yang disini bahwa apalah arti hadirnya kami tanpa Tuanmu.


"gerimis romantis"

🌫🌧🌫🌧🌫🌧🌫🌧🌫🌧🌫🌧🌫🌧🌫🌧🌫


Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 
(Q.S.Fatir : 2)



Sekelumit cerita kami dalam Family Project bulan ini, haaah! sebuah teriakan lega yang bisa dibilang hanya sesaat, karena sejatinya game - game yang diberikan selama ini adalah game yang harus dipraktikkan tidak hanya saat ada tugas ini saja.

Yap. saya menyadari bahwa IIP melalui bu Septi Peni mengajarkan saya dan teman-teman tentang konsistensi. Konsisten dalam kegiatan keluarga, bagi saya seakan membuat lebih menghargai anak-anak. Kita tidak hanya "sekedar" berkegiatan, makan minum mandi tidur nonton tipi, tapi lebih terjadwal.
He'em, konsisten itu suuuangaaaat tidak mudah, bahkan bagi saya yang tipikalnya perfeksionis ini.

Moms, pernah kan berada dalam kondisi ini? dimana there's no idea. Atau i don't know what should I do today.

Dalam surat fatir ayat 2 yang saya kutip diatas, jelas sekali mengatakan bahwa setiap yang hadir di depan kita itu adalah rahmat. Pendamping hidup, keluarga kecil, semua itu Rahmat! lalu apa iya, saya ini yang dhoif ini menyianyiakan begitu saja rahmat Allah? Tidak. Oleh karenanya saya belajar konsisten dalam hal memperhatikan kegiatan keluarga. Bagi saya, ini adalah ikhtiar saya untuk menjemput Rahmat Allah yang lain.

Jatuh bangun juga kami rasakan. karena kami bukan keluarga yang sempurna, bahkan saat melaksanakan games ke tiga ini, saya sangat merasa saya sedang sangat disayang Allah dalam ujian yang Allah berikan.

πŸ”–Masih banyak sekali yang belum tuntas dalam games Family Project ini, tambal sana dan sini harus dilakukan, tapi it's ok.

Terkadang, saya ingin mempunyai jiwa anak kecil, jiwa dimana secara kemauan mereka sangat tinggi curiousity nya. Akan tetapi mungkin secara kemampuan mereka masih terhambat dari sisi ages-nya.
Beda dengan kita orang dewasa, yang dikaruniai korteks yang sudah sempurna terbentuk, punya kemampuan, bisa doa, tapi ikhtiar no no, kemauannya masih berada di batas pagar saja.

Kendala terberat, saya di Family project ini saya lebih banyak bekerja bersama anak-anak. Saya menyadari suami harus ikhtiar di ranah lain yang tidak mungkin saya ganggu. Tapi, saya meyakini bahwa ini tarbiyah Allah yang harus saya jalani.

Terakhir, saya selalu berusaha untuk selalu menanamkan dalam pikiran saya, bahwa semua ini bisa saya lalui bukan karena kecerdasan saya, bukan karena kenyamanan yang diberikan suami, akan tetapi karena Allah-lah yang memudahkan saya. Allah yang menguatkan pundak saya, mengokohkan langkah saya. Dan bisa jadi ini semua wasilah dari doa suami saya, juga ridho saya atas suami yang tidak fully berada dalam family project.


Apapun yang terjadi, ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih, cz everything is gonna be okay.
-lagu yang selalu ayah nyanyikan buat bunda di kala bunda sedang down-

Makasih ayah!


πŸ’žDitulis dengan backsong "semua untuk cinta" by. Mike Mohede πŸ’ž

Saya ijin tak 'mbrebeees' bahagia dulu yaa!

πŸ’Ÿ Makasih ya bu Septi Peni sayaang... udah membawa saya dalam tantangan yang mendewasakan saya.


❣ dari seorang wanita yang berusaha mendapat badge "shalihah" dari Allah swt.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ALIRAN RASA GAMES LEVEL 5 KELAS BUNSAY #2 KOORDI IIP by. Defi Sulistyana “Yang Tak Terlupakan” Bismillaah, Ramadhan seakan ...