25 April 2017

Am I an auditory type ?





Belajar itu akan menyenangkan jika kita membuatnya enak dan nyaman.
Seperti halnya makan, kalau kita makan tergesa-gesa, yang ada hanyalah perasaan pingin segera menelan padahal belum terkunyah sempurna, hingga bisa berujung pada tersedak ataupun dada sesak karena terburu-buru makan. Ini sebuah iklim tak kondusif. Tapi bayangkan jika kita makan dalam keadaan yang nyaman, makanan enak, maka makan akan terasa lebih nikmat.

Begitupula saat belajar, kondisi sangat menentukan kenyamanan. Dan situasi nyaman seperti inilah yang bisa membuat korteks seseorang bisa terbuka lebar, dan ilmu akan bisa terserap dengan sempurna.

Akan tetapi, kenyamanan satu anak dengan anak lain tidak bisa disamaratakan. Ada yang nyaman dengan mendengar musik, adapula yang nyaman dalam keadaan hening.
Oleh karena itu, menjadi sebuah PR bagi para orangtua untuk bisa mengetahui gaya belajar yang bagaimana yang seharusnya diterapkan pada si anak.

Saya, belum mengambil hasil keputusan tipe belajar Alifa, tapi saya sedang mencoba menerapkan setiap tipe belajar padanya. Dan hariini adalah hari Auditori, setelah sebelumnya saya mengamati tentang gaua visualnya.

Jadi, seharian ini, saya menjajal cara pembelajaran auditori bagi si kk.

Hosh hosh, disambut pagi saat akan berangkat ke pasar, si kk bangun lebih awal dan ingin ikut ke pasar. Tujuannya jelas : minta jajan donut.
"Di pasar ada donat gak bun? nanti beli lolipop ya bun"... dan sederet pernyataan keinginan sesampainya disana.

Setelah memarkirkan sepeda, kami masuk melewati pintu kecil, dan disambut oleh pedagang snack. ulalaaa....  "gendong bun, kk gak keliatan, kk mau yang ini..." si kk akan puas saat ia memegang dan mengambilnya sendiri. Oke. Selesai dari toko snack, kami kesebelah membeli sayur, ia lalu menanyakan nama-nama sayur dan memegangnya sembari ikut menatanya. Sakbahagiamu naaak, batin hati saya. Bahkan ia sempat mengambil satu gepok sawi yang saya tak beli, hanya demi mengobati rasa penasarannya. Selepas dari beli sayur mayur, kami membeli bandeng dan susu kedelai, di kedai bandeng ini, rasa penasarannya semakin membuncah melihat ikan bandeng dan tongkol bertumpuk dan berjejer, tak dapat ia bendung, ia pun segera menowel mata ikan bandeng yang dikiranya masih hidup itu. Aduuuh, pikir saya akan rusak, ternyata tidak, Fiuuuh, Alhamdulillaah. Pulamglah kami setelah itu.

Menjelang siang setelah saya menyiapkan urusan dapur dan memandikan serta menyiapkan makan kk dan menyuapi adek, saya istirahat sejenak sambil nyruput TEH WANGSEP yang sudah saya seduh tadi pagi-pagi. Alhamdulillaah, nikmat wangi kental dan manis tentunya. Saya berpikir, apa yaa yang mau saya ajarkan. Hari auditory serasa hari Kinestetik. Haha. Akhirnya saya teringat kemarin saya menjanjikan pasir warna warni. Dan aha! saya akan praktek itu ajalah nanti setelah adek bobok.

Dan benar, selepas adek angleer, saya segera bercerita tentang bagaimana membuat pasir warna warni.
Saya mencoba mengajari lewat gambar, bercerita, dan kk senang sekali. tapi ya begitu, ia tidak sabar untuk segera praktek. Dan akhirnya saya tunduk dalam kepasrahan karena kasihan, dan kamipun membuat pasir warna pink! hihihiii...
senang bukan kepalang, ia segera bermain di halaman samping. Saya yang hanya masuk dalam hitungan menit, waktu keluar sudah mendapati pasir warna pink nya lenyap ditelan air. wkwkwkkk.... aduuuh kk, pasti dia sangat penasaran memberi air pada pasirnya, seperti lasir pak tukang.

Begitulah sekelumit cerita dari pagi tadi hingga siang ini, kk yang punya tingkat curiousity tinggi itu, berhasil membuat bundanya ngap-ngapan...

Menilik ke belakang, sebenarnya banyak hal yang membuat kk mengacu pada auditory, seperti saat di mobil, kami sering berdoa keluar rumah, doa naik kendaraan, dan doa kendaraan berjalan, hanya dengan 5x pengulangan, itu sudah melekat pada ingatannya. Juga urusan doa setelah adzan, dia hafal karena kami selalu mengeraskan doanya dan ia mendengarkan.
Adab-adab lain di rumahpun, juga seperti itu, seperti adab doa masuk keluar kamar mandi, doa melewati kuburan, dan doa-doa harian lainnya. Saya merasa sangat terbantu dengan cara saya bersuara keras dan ia mendengarkan, walaupun ia sibuk dan tidak melihat saya, ternyata ia memperhatikan suara saya dan mengingatnya. Maasyaa Allah...

Tapi, sekali lagi, saat ini saya belum menyimpulkan. ๐Ÿ˜Š

Have a great day!
Have a barokah day!

#GamesLevel4
#Day7
#GayaBelajarAnak
#KelasBunsayIIP
#IIPSoloRaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ALIRAN RASA GAMES LEVEL 5 KELAS BUNSAY #2 KOORDI IIP by. Defi Sulistyana “Yang Tak Terlupakan” Bismillaah, Ramadhan seakan ...