11 Maret 2010

a Gread Adventure...(Let's read carefully)

Semoga senantiasa kita membasahi bibir kita dengan cara melafadzkan hamdallah atas segala nikmat yang telah Rabb kita berikan dalam setiap detik waktu kita, dalam setiap kucuran keringat kita dalam aktivitas yang bermanfaat, dalam linangan air mata kita yang terjatuh karena muhasabah diri kita..
Semoga Allah senentiasa menjaga kita dalam keadaan yang sehat baik ruhiyah maupun jasadiyah, senantiasa menjaga amalan-amalan wajib dan sunnah kita, dan semoga kita senantiasa dijauhkan dalam aktivitas yang tidak bermanfaat.
Ikhwahfillah, mari kita merenung bersama dalam sedikit tulisan ini, semoga bisa menjadi pengingat bagi jiwa-jiwa kita yang sekarang sedang terlenakan oleh sinaran kemilau dunia yang membuai kita dalam ketidaksadaran untuk menjauh dari Rabb semesta Alam..semoga bisa bermanfaat bagi kita semua,


Mari sejenak kita merenung,..
Ketika kita meninggalkan dunia ini untuk tujuan yang berikutnya, analoginya adalah seperti melakukan perjalanan ke dengan negara lain dengan pesawat terbang.
Detail tentang negara tujuan tidak akan kita ditemukan di brosur-brosur perjalanan, tapi adanya di Al-Qur'an dan Hadist. Pesawat yang kita tumpangi bukanlah British Airways, Gulf Air (atau Mandala, lion air, merpati dst), tapi Air Janazah.
Barang-barang yang boleh dibawa tidak akan dibatasi sampai 23 kgs tapi boleh sebanyak dan seberat apapun karena bawaan-bawaan kita itu adalah segala perbuatan yang telah kita lakukan. Tidak akan ada denda untuk bawaan yang terlalu banyak. Boleh membawa sebanyak apapun. Tak akan ada yang mendenda karena jaminanannya langsung dari Sang Pencipta
Baju yang kita pakai bukanlah Pierre Cardin, Cole, Guess, Rabbani, atau yang sejenisnya tapi adalah kain kafan. Parfum yang akan kita pakai bukanlah Chanel, Paco Rabane, Hugo Boss, tapi camphor dan Attar
Tanda pengenal kita bukanlah paspor keluaran Inggris, Perancis, Amerika, atau Indonesia tapi Islam. Visa yang kita dapatkan bukan untuk tinggal selama 6 bulan tapi "La illaha illallah..."
Pramugari yang akan melayani nantinya bukanlah wanita-wanita cantik tapi isra'iil dan semacamnya. Servis di pesawat tidak dibedakan atas jenis pelayanan kelas 1 atau kelas ekonomi tapi, selembar pakaian yang wangi atau sebaliknya selembar kain yang berbau busuk.
Terminal keberangkatan bukanlah terminal Heathrow, Changi airport, bandara sukarno hatta, Polonia, Cengkareng atau Bandara Adi Sumarmo, tapi kuburan.
Ruang tunggunya jangan dibayangkan mempunyai AC dan berlantaikan karpet yang indah tapi adalah Qabar sedalam 6 kaki
Petugas imigrasinya bukanlah petugas yang berwenang seperti biasanya tapi Munkar dan Nakir. Mereka hanya mengecek kemana kita akan ditempatkan berikutnya. Tak perlu petugas cukai juga detektor detektor.
Transit perjalanan ini di alam barzakh. Tujuan akhir perjalanannya kalau tidak di Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya ya... di neraka.
Perjalanan ini gratis, jadi tidak usahlah membawa banyak uang sebagai bekalnya. Perjalanan ini tidak akan pernah dibaja, jadi ga usah takut dengan teroris.
Makanan tidak akan dihidangkan, jadi ga usah kuatir dengan alergi makanan, ga usah kuatir juga memikirkan apakah makananya halal atau tidak. Ga usah kuatir tentang ruang untuk mengistirahatkan tungkai karena tungkai itu juga akan menjadi masa lalu. Sudah tidak bisa dipakai!!
ga usah kuatir penerbangannya ditunda karena jamnya selalu tepat waktu. Datang dan perginya sesuai waktu yang telah ditetapkanNya. Ga usah kuatir tentang program-program hiburan di atas pesawat karena kita pada saat itu sudah kehilangan keriangan. Ga usah kuatir kalau belum booking tiketnya karena tiket untuk masing-masing kita sudah di booking pada saat masih dalam kandungan ibunda.
Ah ya, yang terakhir, kabar baik saudariku!
Ga usah terlalu memikirkan siapa yang akan duduk di sebelah kita. Karena masing-masing kita dapat kehormatan untuk menjadi penumpang satu-satunya. Jadi nikmatin aja perjalanannya. Itupun jika bisa menikmatinya!!
Satu hal lagi, perjalanan ini biasanya tanpa aba-aba. Jadi bersiap-siap saja untuk dipanggil melakukan "perjalanan" ini. Kapanpun.
Udah siap??
Berhati-hati Menapakkan Langkah Kaki,...

Semoga kita senantiasa mendapat rahmat, bimbingan dan ridho-Nya selalu. Dan semoga kita dijauhkan dari segala aktivitas yang mendekatkan kita pada pintu Neraka.

”Dan kesejahteraan semoga terlimpah padaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali (QS. Maryam :33)”
Sudahkah waktuku selama ini menjadi waktu yang bermanfaat dan tidak tersia-siakan? Adakah hari ini telah lebih baik dari hari kemarin dan akankah hari esok kan lebih baik dari hari ini?

Orang yang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau pujian yang ia hasilkan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan, maka sungguh-sungguh ia telah durhaka kepada harinya dan menganiaya diri.
(Dr. Yusuf Al-Qardhawi; Al-Waqtu Fi Hayatil Muslim)

Mari kita simak puisi di bawah ini,.. tidak bosan kan??masih tetap semangat membaca kan?

Waktu adalah pedang yang tajam!
Waktu laksana pedang
Wahai orang yang lalai akibat perbuatannya
Wahai orang yang terhenti di atas kekurangan dirinya
Kau telah tertinggal oleh mereka yang teguh pendirian
Sedang engkau tidur di atas kebimbangan
Tegaklah di depan pintu tobatmu, menyesali diri
Tundukkanlah kepala dan akui, aku orang zalim
Berdoalah di keheningan malam
Ikuti jalan mereka meski tak sampai
Tegaklah menyesali diri di saat malam kelam
Berjagalah membuka pintu tobat illahi
Gantilah usiamu yang hilang di masa lalu
Campakkanlah waktu mubazir dan hawa nafsu jauh-jauh
Ceraikan duniamu
Jika kau menuntut kebahagiaan kekalmu
Jika kau menuntut kebahagiaan kekalmu
(dinukil dari Al-Mudhisy, karya Ibnul Qoyyim Al Jauziyah)
Di liang lahat
Wahai orang yang umurnya terbatas,
Yang tubuhnya setelah mati menjadi santapan cacing,
Umurmu terus berkurang semenjak di atas buaian,
Detik-detik menggiringmu menuju saat kematian,
Akan tanggal gigimu dan memudar cahaya matamu,
Tak usah berderai air mata jika semua itu meninggalkanmu,
Wahai orang yang saat demi saat umurmu telah berlalu,
Wahai orang yang menyia-nyiakan hartanya, sedikit demi sedikit, yang menghambur-hamburkannya saat ada kemampuan jiwa dan kekuatan raga
Ingatlah, akan datangnya munkar dan nakir
Dengan wajah mengerikan
Kata-kata mereka tajam menakutkan
Laksana keduanya lahir dalam satu susuan
Saat itulah menuai buah tanaman amalmu
Kau berharap ada sedetik untuk berbuat ketaatan
Kau berteriak: Ya Tuhanku, kembalikan aku!
Namun alangkah menyedihkan
Tak ada kalimatmu yang didengar
Wahai orang yang tertinggal oleh kafilah para shalihin
Telah sampai waktumu untuk menyusul mereka
(Al-Mudhisy, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah).

Semoga bisa menjadi penyegar semangat kita yang sempat meredup, dan semoga bisa selalu berkobar..
Mari kita saling mengingatkan dalam setiap waktu kita, karena kita adalah saudara yang saling menyayangi karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah…
Mari kita memperbaiki diri kita, mbak ingin mengutip kata aa’ gym : 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari yang paling kecil, mulai saat ini juga).

Ingat bahwa Allah tidak akan mempesulit kita untuk senantiasa mendekat padanya, bahkan saat kita mendekati Allah dengan berjalan, Allah akan mendekati kita dengan berlari, Ingatlah kasih sayang Allah itu tidak ada batasannya, Ingatlah pula bahwa pintu taubat Allah tidak akan tertutup sebelum nyawa ada di pangkal tenggorokan..
So, are you ready for this? to be a better moslem? Say that “yes I’m ready!!!”
Wallahu a’lamu bishshowab.
Solo, December 23rd 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ALIRAN RASA GAMES LEVEL 5 KELAS BUNSAY #2 KOORDI IIP by. Defi Sulistyana “Yang Tak Terlupakan” Bismillaah, Ramadhan seakan ...